BATANG, Perwakilan orang tua siswa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SMAN 1 Batang jalur zonasi yang hilang di akhir penutupan.
Akhirnya resmi menempuh jalur hukum, setelah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah dan SMAN 1 Batang tidak memberikan solusi.
Tidak hanya itu, beberapa spanduk bertuliskan kekecewaan pun muncul di depan SMAN 1 Batang
Di antaranya bertuliskan 'Usut Tuntas Pengacau PPDB SMAN 1 Batang dan Pihak yang Membayarnya', 'Pak Ganjar, Piye Kiye Nasib Anak-anakku'
Ada juga poster bertuliskan 'Seng Polah Wong Liyo, Kok Anakku Seng Dadi Korban', 'Penak Yo Le, Biso Keterimo Neng SMA 1 Batang. Senajan Nendang Liyane Ileng Karma.' 'Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Jangan Tutup Mata. Usut Dulu yang Bener Baru Memutus', 'Iki urusane Masa Depan Anak Bangsa, Percuma Duwe Sekolah Apik, Nek Warga Sekitar Ora Biso Keterimo'.
"Saya mewakili orang tua siswa peserta didik. Hari ini resmi melaporkan hilangnya dari jurnal zonasi PPDB di SMAN 1 Batang ke Polres Batang, " kata Lestari orang Orang Tua Lubanah Queena Stabita yang namanya hilang di jurnal jalur zonasi PPDB Online, Jumat 8 Juli 2022.
Ia manyatakan sangat dirugikan dan kecewa karena sudah masuk zona aman. Namun tiba - tiba hilang di menit akhir penutupan PPDB online
Bagaimanapun itu hak anak kita, ternyata disitu ko hilang padahal sudah jelas - jelas ada bukti dan sesuai prosedurnya. Tapi malah justru hilang, padahal rumah saya hanya berjarak 855 meter dari SMAN 1 Batang, " katanya
Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Yorisa Prabowo saat ditemui mebenarkan telah menerima pengaduan resmi dari perwakilan sembilan anak yang namanya hilang di PPDB Online SMAN 1 Batang.
"Laporam pengaduan ini masih kami dalami, kemudian melakukan penyelidikan lalu kami tindak lanjut, " ungkap AKP Yorisa.
9 siswa PPDB Online yang hilang itu, diduga ada sabotase oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Karena bersasarkan jejak digitalnya menggunakan Internet Protocol (IP) address yang sama dan dilakukan di kota Slami Tegal.
Pencarian jejak digital dilakukan oleh panitia PPDB Online SMAN 1 Batang. print out jejak digital itu juga dibawa ke Polres sebagai barang bukti.
"Kami akan menggunakan ahli-ahli IT untuk membantu penyelidikan. Kami tidak bekerja sendirian terkait menindaklanjuti perkara aduan ini yang dilakukan oleh Satu IP address. Pihak keluarga pelapor bisa dimintai keterangan, " tukasnya.
Terpisah, Seorang calon siswa yang terpental dari jurnal PPDB Online, Lubaanah Queena Tsabitah (15), mendatangi SMAN 1 Batang. Menceritakan pada pukul 14.30 masih memantau jurnal dan namanya masih ada. Lalu, setelah salat Ashar, ia dikabari namanya hilang.
"Saya tanya di grup PPDB. Katanya banyak yang hilang. Nangis banget. Ayah besoknya ke sini, " kata Loli, sapaan akrabnya, Kamis 7 Juli 2022 kemarin.
Baca juga:
STTAL Ciptakan Prototipe Drone Dua Media
|
Loli mengatakan heran tidak diterima, padahal jarak rumahnya hanya 855 meter. Jarak itu masih masuk dalam zona aman, dan namanya masih di angka 144 dari 168 siswa hingga detik terakhir.Hal yang membuatnya lebih heran, ada pendaftar yang jarak rumahnya 2 kilometer, diterima. Bahkan, ada temannya yang rumahnya jauh diterima.
"Tapi, saya masih yakin tetap keterima, " ucapnya.
Loli adalah satu dari sembilan calon siswa PPDB Online SMAN 1 Batang yang namanya hilang di detik-detik akhir.