Edi Purwanto
Edi Purwanto
  • Jun 8, 2022
  • 8633

Paska Pandemi Covid - 19 Desa Simpar Kembali Mengadakan Pagelaran Wayang Dalam Rangka Memperingati Sedekah Bumi

Batang - Hampir dua tahun lebih sejak Pandemi Covid - 19, ini adalah pertama kalinya di Desa Simpar , Kecamatan Bandar baru diadakan kembali Pagelaran Wayang dalam rangka sedekah Bumi rutinan setiap setahun sekali. Pagelaran Wayang tersebut merupakan bagian dari budaya yang sudah turun-temurun, bahkan tak sedikit Desa mengadakan pagelaran Wayang , cuma jenis dan judulnya beda-beda sesuai asal - usul Desa atau kawasan tersebut. "Ini merupakan bagian dari rasa syukur masyarakat kepada sang pencipta alam semesta yang telah melimpahkan atas rahmat dan hidayahnya kepada warga Desa Simpar khususnya". jelas salah satu warga yang tidak mau di sebut namanya saat di temui awak media pada Rabu malam (08/06/2022). Seperti yang di jelaskan oleh salah satu tokoh masyarakat Desa simpar, sebut saja Pak To. "Alhamdulillah akhirnya setelah dua tahun lebih baru kali ini , di Desa Simpar ada pagelaran Wayang lagi, ini sudah tradisi maz , dan harapan kami selaku tokoh masyarakat ini bisa di adakan setiap tahunya , seperti sebelum adanya Pandemi Covid 19". " ini juga terselenggara berkat dukungan dari Pemerintah Desa dan antusias masyrakat dalam mensukseskan acara ini, saking antusiasnya dalam menyelenggarakan acara ini kami khususnya dari tokoh masyarakat , tokoh agama, serta elemen masyarakat secara suka rela iuran untuk terselenggaranya acara ini "imbuh Pak To di lokasi tak jauh dari diadakanya pagelaran wayang pada awak media. Di sisi lain Turadi selaku Kepala Desa Simpar memaparkan, " untuk acara ini kami selaku dari Pemerintahan Desa hanya mengikuti apa yang sudah jadi tradisi di Desa Simpar, dan tentunya untuk menyelenggarakan acara ini mungkin butuh biaya yang tak sedikit, disamping biaya pegelaran juga ada biaya konsumsi buat tamu undangan dan warga yang hadir" "Untuk biaya pagelaran Wayang di angka Rp.35.000.000, untuk biaya konsumsi kurang lebih di angka Rp. 25.000.000, - itupun sebagian dari iuran warga dan saya sendiri selaku Kepala Desa hanya nambahi mana kala biaya tersebut gak cukup" imbuh Turadi. Syeh Abidin salah satu dari panitia juga menjelaskan, "memang ini butuh biaya besar, apalagi sejak pak Turadi menjabat sebagai Kades baru kali ini pagelaran Wayang di adakan secara terbuka dan besar". "sebelumnya juga ada maz rutinitas ini (pagelaran wayang), cuma pada saat Pandemi kami mengadakan secara virtual, kalau istilah jawanya (Krinah), " imbuh Syeh Abidin. "Harapan kami selaku dari Panitia acara ini bisa sukses dan terlaksana tanpa kendala" tutup Syeh Abidin.

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU